Burnout Ditinjau Dari Komunikasi Interpersonal Pada Perawat IGD
DOI:
https://doi.org/10.26576/profesi.v20i2.162Keywords:
Komunikasi interpersonal, Burnout, Perawat IGDAbstract
Abstrak
Profesi keperawatan, selalu dekat dengan tanggung jawab terhadap pasien termasuk juga dalam hal perawatan sehingga memegang perannya sangat penting dalam menghasilkan pelayanan kesehatan. Perawat berfungsi untuk memantau kondisi pasien sehari penuh, 24 jam, sehingga seorang perawat mudah terkena stres setiap hari bahkan sampai pada tingkat burnout. Burnout ditinjau dari komunikasi interpersonal pada perawat IGD adalah sebagai tujuan dilakukannya penelitian ini, dengan hipotesis yakni ”Ada hubungan negatif antara komunikasi interpersonal dengan burnout ”. Jumlah 107 perawat adalah subjek dalam penelitian ini dengan ciri yakni sebagai perawat IGD dan berusia dibawah 40 tahun. Adapun teknik sampling yang dipakai peneliti yakni studi populasi. Variabel-variabel penelitian diungkap dengan instrumen berupa skala komunikasi interpersonal dan skala burnout. Adapun analisis yang dipilih untuk mencari korelasi 2 variabel tersebut yakni korelasi product moment. Korelasi yang dilakukan antara komunikasi interpersonal dengan burnout menghasilkan nilai korelasi (r) = -0,763 dimana p= 0,000 yang berarti p < 0,01, yang artinya terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dengan burnout pada perawat IGD. Pada umumnya perawat IGD Rumah Sakit “DM” Kota Surakarta mempunyai komunikasi interpersonal yang sedang mendekati tinggi dan burnout yang sedang mendekati rendah, dengan sumbangan efektif yakni 28,7% yang berarti 71,3% adalah faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini yang juga mempengaruhi burnout selain komunikasi interpersonal.