Faktor Risiko Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Sukoharjo
DOI:
https://doi.org/10.26576/profesi.v20i2.180Keywords:
Stunting Balita Status Ekonomi BBLR Anemia KehamilanAbstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan kekurangan asupan nutrisi, menderita infeksi, maupun stimulasi yang kurang memadai. Ada beberapa faktor risiko stunting pada balita meliputi faktor status ekonomi keluarga, riwayat BBLR, riwayat anemia saat hamil. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis ketiga faktor tersebut terhadap kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 191 responden yang terdiri dari ibu dan balita usia antara 24-59 bulan diambil secara simple random sampling. Uji statistic menggunakan regresi logistik dengan mempertimbangkan faktor risiko setiap variabel bebas. Hasil analisis menunjukkan yaitu status ekonomi (p value = 0,027, OR 0,43; 95%), riwayat BBLR (p value = 0,000, OR 10,356; 95%), riwayat anemia kehamilan (p value = 0,01, OR 2,319; 95%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu status ekonomi, riwayat BBLR, dan riwayat anemia kehamilan merupakan faktor risiko stunting pada balita. Intervensi spesifik dalam penanganan stunting harus dilakukan secara konsisten untuk mendukung percepatan penurunan stunting