Pengaruh Terapi Gerak Mulut Untuk Meningkatkan Reflek Hisap Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Ruang Nicu Rsu Handayani

Authors

  • Renata Universitas Aisyah Pringsewu
  • Surmiasih Universitas Aisyah Pringsewu
  • Hardono Universitas Aisyah Pringsewu
  • Feri Kameliawati Universitas Aisyah Pringsewu

Keywords:

Terapi gerak mulut, reflek hisap, bayi berat badan lahir rendah (BBLR)

Abstract

Berat Lahir Rendah akan mengalami banyak masalah antara daya hisap bayi lemah sehingga intake tidak adekuat. Data BBLR di RS handayani sebanyak 47,2%. Kurang matangnya perkembangan menghisap pada bayi erakane ditandai dengan munculnya permasalahan oral feeding yang akan menyebabkan keterlambatan dalam menyusui, berat badan rendah dan dehidrasi selama awal minggu pasca kelahiran, diketahui dari hasil survey 5 bayi BBLR secara keseluruhan (100%) memiliki reflek hisap yang kurang baik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi gerak mulut terhadap reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Nicu RSU Handayani. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan pra-eksperimen one goup pretes and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang lahir RSU Handayani sampel yang digunakan sebanyak 16 orang menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis secara univariat dan bivariat (uji t-test). Hasil penelitian diketahui rata-rata reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) sebelum dilakukan terapi gerakan mulut adalah 7.19 atau 100% dengan reflek hisap tidak ada dan setelah dilakukan terapi gerakan mulut adalah 10.5 atau sebanyak 25% dengan reflek hisap baik. Ada pengaruh terapi gerak mulut terhadap reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Nicu RSU Handayani dengan nilai (p-value = 0,000). Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar terapi gerak mulut dijadikan SOP tetap dalam meningkatkan reflek hisap bayi supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi

Downloads

Published

2024-03-28