Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Primipara Tentang Manfaat Pijat Oksitosin Di Puskesmas Sibela Mojosongo
DOI:
https://doi.org/10.26576/profesi.v17i2.27Keywords:
Tingkat pendidikan, Pengetahuan, Pijat oksitosinAbstract
Masalah produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan karena kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin, menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Dibutuhkan usaha intensif untuk membantu produksi dan pengeluaran ASI, salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan pimipara tentang pijat oksitosin. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 55 responden, menuut kiteria inklusi diperoleh 40 responden. Instrumen menggunakan lembar wawancara terbuka. Hasil uji koefisien kontingensi mendapatkan nilai korelasi (Rk) = 0,635 dan nilai p =0,000 (p<0,05), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan primipara tentang manfaat pijat oksitosin, dan tingkat kekuatan hubungan tersebut dalam kategori kuat