Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Penanganan Kejang Demam Pada Anak Di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu

Authors

  • Pisyanindar Oktavirela S1 Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Heni Purwaningsih S1 Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Nevia Zulfatunnisa'

DOI:

https://doi.org/10.26576/profesi.v22i1.296

Keywords:

Kejang demam, anak, penngetahuan

Abstract

Kejang demam merupakan gangguan neurologis yang paling umum terjadi pada anak-anak, biasanya mulai dari usia 6 bulan hingga 5 tahun dengan puncak kejadian sekitar usia 14-18 tahun. Perilaku yang sering dilakukan oleh ibu saat anak mengalami kejang demam meliputi memasukkan sendok ke mulut anak dan memberikan kopi saat anak mengalami kejang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian terdiri dari anak-anak dengan riwayat kejang, dengan jumlah total populasi sebanyak 42 responden. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 38 responden. Analisis data menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik juga menunjukkan penanganan kejang demam pada anak yang baik, dengan jumlah 23 responden (60,5%). Nilai p-nilai yang diperoleh adalah 0,000 atau kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua dan penanganan kejang demam pada anak di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu.

Downloads

Published

2024-09-30