Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konsumsi Purin Terhadap Terjadinya Gout Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Selong
DOI:
https://doi.org/10.26576/profesi.v23i2.343Keywords:
Gout artritis, aktivitas Fisik, Konsumsi PurinAbstract
Penyakit asam urat artritis merupakan suatu jenis penyakit peradangan sendi yang terjadi karena keberadaan kristal asam urat. Penyakit gout arthritis ini biasanya terjadi pada beberapa bagian tubuh khusunya pada bagian sendi seperti jari kaki, pergelangan tangan kaki, lutut, dan ibu jari kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi purin dengan kejadian gout artritis pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Selong. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan metode desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dan pria yang berusia 30 tahun keatas dengan jumlah 80 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Selong. Uji yang digunakan pada penelitian ini Uji Korelasi Spearman. Teknik pengumpulan data konsumsi purin dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner, dan melakukan pengecekan kadar asam urat. Hasil yang diperoleh yaitu (p-value <0,05) 0.313 yang berarti tidak ada hubungan asupan purin dengan kadar gout artritis, dan p-value 0.988 yang berarti tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gout artritis pada Wilayah kerja Puskesmas Selong pada tahun 2025.